Senin, Februari 03, 2020
BAGAIMANA CARA TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK MERAIH KEUNTUNGAN Sebelum membuat artikel ini, saya pernah membaca sebuah artikel tentang b...
BAGAIMANA CARA TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK MERAIH KEUNTUNGAN
BAGAIMANA CARA TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK MERAIH KEUNTUNGAN
BAGAIMANA CARA TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK MERAIH KEUNTUNGAN
8
10
99
BAGAIMANA CARA TOKOPEDIA DAN BUKALAPAK MERAIH
KEUNTUNGAN
Sebelum membuat artikel ini, saya pernah
membaca sebuah artikel tentang bagaimana cara marketplace seperti tokopedia/bukalapak meraih keuntungan (profit), tetapi alih-alih
mendapatkan jawaban, malah dibuat semakin bertanya-tanya. Artikel tersebut
bicara panjang lebar tentang mengapa ini itu gratis dan sebagainya, dan
ujung-ujungnya hanya menjawab mereka (tokopedia/bukalapak) mendapat pendanaan
dari VC atau investor sehingga kita bisa terus menikmati layanan tersebut
secara gratis.
Semua orang juga tahu mereka dapat uang
dari investor, tapi yang jadi pertanyaan adalah gimana caranya mereka bisa
meraih untung (profit) kalau bisnisnya digratisin terus, emang investor rela
ngasih duit begitu aja buat user selamanya?
Jadi
bagaimana caranya tokopedia/bukalapak meraih keuntungan?
Pertama perlu diingat bahwa sampai
sekarang tokopedia/bukalapak BELUM meraih keuntungan sama sekali (defisit),
artinya dari segi bisnis mereka belum bisa dibilang berhasil karena tidak ada
profitnya. Namun mengapa mereka mau terus menjalankan bisnis ini kalau tidak
ada untungnya? Jawabnya adalah untuk memonopoli/mengusai sistem perdagangan
online di masa depan. Mungkin terdengar negatif jika dibilang monopoli, lebih
tepatnya mereka ingin menjadi no. 1 di industri ini (e-commerce) sehingga nantinya semua orang akan
menjadikan platform ini sebagai base/default untuk semua transaksi jual-beli
online.
Disaat mereka menjadi no. 1 inilah baru
mereka akan mulai mencari keuntungan/profit sebanyak-banyaknya. Begitu
sebuah bisnis sudah menguasai pasar, maka profit hanyalah angka yang mudah
dimainkan.
Begini saja saya ambil contoh, Anda
pasti tahu beberapa bulan yang lalu ada kenaikan biaya administrasi dan jumlah
saldo mengendap oleh sebuah bank no. 1 di negeri ini, jadi secara langsung
saldo nasabah berkurang kira-kira sebesar Rp 50.000,- dan biaya administrasi
naik dari Rp 13.000,-/bulan menjadi Rp 17.000,-/bulan. Bayangkan jika jumlah
pemilik rekening bank tersebut ada 10 juta nasabah, berapa banyak profit yang
dihasilkan (well, you do the math).
Lantas apakah para pemilik rekening akan
berhenti menggunakan bank tersebut dan pindah menggunakan rekening bank lain?
Tidak. Mengapa? Karena penggunanya sudah banyak, ATM-nya tersebar dimana-mana dan hampir semua sistem
transaksi sudah terintegrasi dengan bank tersebut. Secara tidak langsung mereka
sudah memonopoli/mengusai pasar Indonesia.
Lalu
bagaimana dengan tokopedia dan bukalapak?
Siapa yang tahu seperti apa nantinya?
Namun beberapa cara yang mereka lakukan untuk meraih keuntungan sudah dilakukan
sejak lama seperti tokopedia yang menawarkan fitur gold merchant dan TopAds.
Asal tahu saja biaya gold merchant tokopedia untuk 1 tahun adalah Rp
1.200.000,- (sekitar Rp 100.000,-/bulan) lebih mahal dari biaya membuat website setahun (tergantung jenis
hostingnya). Bukalapak juga mencari keuntungan melalui iklan dan fitur
Push/promote to top.
Namun jelas penghasilan tersebut tidak
membuat mereka menjadi profitable, dalam tahap ini mereka masih terus mencari
pendanaan sampai akhirnya IPO (masuk ke bursa saham). Walau di invest
terus-terusan, sebuah bisnis harus menghasilkan uang dan mendapatkan
keuntungan yang REAL. Disini
kita hanya bisa menerka-nerka saja, mungkin setelah mereka menguasai pasar dan
menjadi no. 1 mereka akan mulai mencari profit misalnya dengan iklan (display
ads), atau mengenakan biaya transaksi escrow/rekber sebesar …% dari pembelian
dan sebagainya.
Atau mungkin saja dengan sistem yang
sekarang (gold merchant/iklan) mereka sudah bisa untung karena nantinya mereka
tidak perlu lagi mengeluarkan biaya marketing seperti sekarang sebab semua
orang sudah menggunakan platform mereka (menguasai industri).
Apakah
tokopedia dan bukalapak pasti sukses (untung) nantinya?
Walaupun banyak media
menggembar-gemborkan kesuksesan tokopedia dan bukalapak, apakah di masa depan
mereka pasti sukses? Tidak ada yang tahu. Sama seperti kasus go-jek, grab bike,
dan uber. Apakah mereka bisa untung nantinya (apa yang kita lihat sampai sekarang
mereka ini hanya membuang-buang uang)? Who knows?
Loyalitas
user di Indonesia masih perlu dipertanyakan. Mereka mudah sekali berpindah platform/layanan jika
layanan lain menawarkan dengan harga yang lebih murah. Artinya bisnis ini hanya
akan terus-terusan berperang promosi dan mereka yang memiliki dana terbanyaklah
yang akan menang. Pada akhirnya hanya konsumen yang untung, namun bisnis itu
sendiri tidak.
Bayangkan apakah sehat membuat bisnis
marketplace dimana pengguna bisa menggunakan layanan dengan gratis (tanpa biaya
rekber), diberi diskon & cashback, gratis pengiriman, dan promo-promo bakar
uang lainnya?
Bagaimana jika dana mereka sudah habis,
lalu muncul pemain baru dengan dana besar dan konsep serupa menawarkan
harga/promosi yang lebih murah? Siapa yang tahu bagaimana nasib mereka
nantinya? Apakah mereka akan menguasai pasar atau justru semua yang sudah
mereka lakukan akan sia-sia begitu saja.
Jadi
bagaimana nantinya tokopedia dan bukalapak akan meraih keuntungan?
Tidak ada yang tahu karena memang tidak
ada tanda-tanda niat kedua bisnis tersebut mencari profit, mereka lebih mengincar customer dan pasar ketimbang profit, sehingga bisnis ini akan terus
mencari pendanaan sampai betul-betul menguasai pasar Indonesia. Beberapa
prediksi yang akan mereka lakukan jika akhirnya mereka berhasil menguasai pasar
Indonesia adalah:
·
Mengenakan
komisi …% untuk setiap transaksi
·
Memasang
iklan display atau jenis iklan lainnya
·
Menekan
biaya marketing karena sudah menguasai marketplace/e-commerce dalam negeri
sehingga tinggal mengurus operasional. Jika sudah menguasai pasar, maka user
yang rela mengeluarkan biaya untuk fitur premium (gold merchant/promote ads)
pasti akan semakin banyak.
·
Dan
lain-lain (Anda tebak sendiri)
Intinya monetize adalah hal yang sangat
mudah jika mereka sudah menguasai pasar. Jadi tujuan mereka sekarang bukanlah
profit melainkan menjadi yang nomor 1.
1 Reviews:
Untuk the bakulan sendiri, gimana caranya raih keuntungan
Posting Komentar